Thursday, 16 July 2020

Kutipan Bijak dari Sahabat Nabi Ini Jadikan Hidup lebih Bermakna



Selama ini kita mengenal sahabat nabi sebagai penegak agama Islam dalam perjuangannya bersama Rasulullah SAW. Peran dan andil para sahabat dalam masa-masa perjuangan memang tidak diragukan lagi dengan kemuliaan yang telah beliau-beliau dapatkan. Tidak mengherankan jika sekarang kita mendapat warisan ilmu dan petuah bijak dari para sahabat dalam mengarungi kehidupan ini, seperti kata-kata bijak berikut!

Berbahagialah orang yang dapat menjadi tuan bagi dirinya, menjadi pemandu untuk nafsunya, dan menjadi kapten untuk bahtera hidupnya. Ali Bin Abi Thalib.

Ali Bin Abi Thalib adalah sahabat, sepupu, sekaligus menantu dari Rasulullah saw. Ali menjadi saksi ketika penegakan islam pertama kali dan ikut berjuang di dalamnya. Kata-kata Ali bisa menjadi inspirasi bagi kawula muda sekarang yang mengalami krisis identitas diri. Banyak hal yang membuat kita lupa bagaimana seharusnya mengendalikan nafsu dan diri kita sendiri.


Belajar dari banyaknya kata-kata Ali, maka seseorang yang dapat menguasai dirinya sendiri dalam melawan nafsu dan menjadi pemimpin untuk hidupnya sendiri adalah pemenang yang sebenarnya.

Memang sulit untuk bersabar, tapi menyia-nyiakan pahala dari sebuah kesabaran itu jauh lebih buruk. Abu Bakar Al-Shiddiq.

Berapa banyak dari kita yang mengaku sudah bersabar dan menahan diri dari berbuat cela, namun tidak mendapat pahala dari kesabarannya hanya karena riya dan merasa alim. Di lain pihak betapa banyak dari kita yang sengaja tidak mau bersabar dan menyia-nyiakan kesempatan hanya karena merasa bukanlah orang alim dan tidak berkepentingan untuk bersabar. Padahal pahala kesabaran begitu besar bagi mereka yang bersungguh-sungguh mengamalkannya

Raihlah ilmu, dan untuk meraih ilmu belajarlah untuk tenang dan sabar. Khalifah Umar

Ilmu merupakan pedoman semua umat manusia dimana untuk meraihnya perlu kesabaran, ketekunan, rasa sakit, pengorbanan, dan ketenangan. Hal inilah yang menjadikan orang-orang berilmu dijanjikan derajat yang lebih tinggi oleh Allah swt. Orang yang berilmu memiliki pandangan yang lebih terbuka, pikiran yang lebih jernih, dan sikap yang lebih bijak dari hasil latihan dalam ketenangan dan kesabaran bertahun-tahun.

Setiap orang di dunia ini adalah seorang tamu, dan uangnya adalah pinjaman. Tamu itu pastilah akan pergi, cepat atau lambat, dan pinjaman itu haruslah dikembalikan. Ibnu Mas’ud.

Makna dari penggalan kata-kata dari Ibnu Mas'ud ini mengajarkan kita untuk bertanggung jawab terhadap apa yang sudah kita miliki dan kerjakan selama ini. Tidak ada yang akan luput dari-Nya bahkan seberat zarrah sekalipun. Dengan konsekuensi yang besar tersebut menjadikan kita lebih berhati-hati dalam bersikap karena kelak kita wajib mempertanggung-jawabkannya.

Sesungguhnya seorang lelaki itu berharta bila dia zuhud di dunia, dan sesungguhnya seorang itu adalah fakir bila dia gemar pada dunia Suffian As Thauri.

Makna dari penggalan kata-kata tersebut membuat kita instropeksi diri untuk tidak sombong dan memamerkan kekayaan. Karena bagi mereka yang bersikap riya, sombong, dan kikir karena dunia yang sebenarnya hanya menjadikannya si fakir yang tidak memiliki apa-apa. Ingatlah bahwa semua yang kita miliki sekarang adalah amanah dari Allah yang harus kita jaga.

Kutipan dari sahabat nabi bukan hanya menjadikan inspirasi bagi hidup. Tapi juga pelajaran, perintah, ataupun anjuran yang sumbernya dari Rasulullah saw untuk umatnya yang senantiasa ingin berada dalam kebaikan. Semoga kita juga. Amin!

No comments:

Post a Comment