“Terkadang kita merasa begitu kangen dengan sahabat lama dan teman lama yang dulu jika ada apa-apa pasti selalu bersama. Tapi sekarang aneh, sekalinya kita bertemu lagi, malah sudah seperti orang asing yang tidak saling kenal. Dunia kita sekarang sudah sendiri-sendiri, berpijak dan berjalan sendiri dengan alur cerita yang berbeda. Terkadang aku hanya ingin menyapa, sahabat ku rindu kita yang dulu."
Baca Juga: Harus Selalu Mengingat Allah SWT
“Sahabatku apa kabar? Apakah kalian juga merasakan rindu yang sama denganku? Berbagi cerita ungkapkan keluh kesah. Sungguh aku sangat merindukan kalian, kangen berbagi cerita seperti dulu, semoga di manapun kalian berada tetap sukses."
“Walaupun kita jarang bertemu dan hanya sesekali komunikasi diantara kita, biarlah doa tetap berlanjut, rinduku yang kian mekar dan mendalam hingga tak ada istilah bosan dalam persahabatan. Sungguh aku kangen masa lalu, masa dimana belum banyak manusia munafik seperti saat ini, serta persahabatan yang terjalin memang benar nyata adanya."
“Sahabat apakah kau merasakan rasa yang aku rasakan, merasa kangen akan persahabatan kita yang dulu. Tapi…itu hanya anganku yang selalu menyimpan harap bila suatu hari nanti persahabatn kita kembali seperti dulu."
“Percaya atau tidak, beginilah adanya, walaupun persahabatan tak akan pernah pupus dimakan sang waktu, namun saat kita lulus dari masa abu-abu kita bagaikan menenukan dunia kita yang baru, sibuk ini dan itu hingga akhirnya sulit untuk meluangkan waktu untuk berkumpul."
“Sungguh aku merindukan persahabatan kita yang dulu, terjalin begitu erat, bukan seperti sekarang ini yang sudah berantakan tidak menentu. Kangen dengan kebersamaan kita yang dulu, selalu isi waktu luang bersama, berbagi keluh kesah satu sama lain. Aku rindu persahabatan kita yang kita jalin dahulu sahabatku, kumohon jangan kau hapus memori itu."
“Sekarang sudah sama sekali tak pernah merasa sedikitpun ikatan rasa diantara kita. Aku kangen dengan persahabatan yang telah kita jalin bertahun-tahun, dan yang pasti adalah aku kangen dengan kamu yang dulu."
“Aku rindu dengan persahabatan kita yang dulu, namun sekarang ini sikapa kalian sudah berubah. Sungguh aku kangen dengan suara kalian, sikap kalian, keanehan dan senuanya tentang kalian. Aku juga kangen saat kita masih bersama, kangen disaat bermain bareng kalian, gila-gilaan seperti dulu wahai sahabatku. Apakah kau merasakan hal yang sama denganku?"
“Terimakasih banyak untuk kalian yang sudah sudi menjadi sahabat terbaik dalam hidupku, walaupun sekarang kita sudah sibuk dengan dunia kita masing-masing. Ku harap kau tidak akan berubah, bukankah kita sudah berjanji untuk menjaga persahabatan kita sampai kita menjadi kakek nenek, menceritakan kisah kita pada anak cucu kita nanti."
“Sahabat sekarang ini kau ada dimana? Aku selalu teringat tentangmu, saat kita silih berganti jajan walaupuntidak mempunyai uang. Kuharap suatu saat nanti kita kan dapat bertemu kembali, meskipun sudah hampir putus asa dalam mencarimu, bertanya sana sini, namun tetap saja dirimu belum kuketahui keberadaannya. Wahai sahabat lamaku aku kangen."
No comments:
Post a Comment