Masih juga senang mengumpulkan dan menulis kata-kata mutiara. Yang berikut ini yang berasal dari buku Retorika Kaum Bijak, dari Rektor saya, Prof. Dr. Azhar Arsyad, MA.
Berlian akan tetap jadi berlian, meski diletakkan di tengah padang pasir (Abied)
Semoga bermanfaat ..
Baca Juga: kata bijak motivasi islam
Barangsiapa bersungguh-sungguh, maka dapatlah ia.
Baca Juga: kata bijak motivasi islam
Barangsiapa bersungguh-sungguh, maka dapatlah ia.
Tuntutlah ilmu sejak buaian hingga ke liang kubur
Barang siapa menanam padi, pasti ia akan memetik.
Tidak ada kenikmatan kecuali setelah kepayahan.
Seandainya tiada berilmu niscaya manusia itu seperti binatang.
Sebaik-baik teman duduk setiap waktu adalah buku.
Barangsiapa tahu jauhnya perjalanan, bersiap-siaplah ia.
Tergelincirnya kaki itu lebih selamat dari tergelincirnya lidah.
Hamba sahaya itu harus dipukul dengan tongkat, dan orang yang merdeka cukuplah dengan isyarat.
Awal kemarahan itu adalah ketidakwarasan dan akhirnya adalah penyesalan.
Segala sesuatu apabila banyak menjadi murah, kecuali budi pekerti.
Barang siapa berjalan pada jalannya, sampailah ia.
Pokok dosa itu adalah kebohongan.
Bekerja itu membuat yang sukar menjadi mudah.
Tuntutlah ilmu walau sampai ke Negeri China.
Temanmu ialah orang yang membuatmu menangis, bukan orang yang membuatmu tertawa.
Cobalah dan perhatikanlah, niscaya engkau jadi orang yang tahu.
Tidak akan kembali hari-hari yang telah lalu.
Barangsiapa sedikit kejujurannya, sedikit pulalah temannya.
Pergaulilah orang yang jujur dan menepati janji.
Ilmu yang tidak diamalkan bagai pohon yang tidak berbuah.
Imbalan untuk suatu kejahatan adalah kejahatan yang sama dengannya.
Barangsiapa yang menggali lubang, akan terperosoklah ia di dalamnya.
Bukanlah cela itu bagi orang yang miskin, tapi cela itu terletak pada orang yang kikir.
Sebaik-baik teman adalah yang menunjukkan kamu kepada kebaikan.
Akal yang sehat itu berada pada jasmani yang sehat.
Telur hari ini lebih baik daripada ayam esok hari.
Waktu itu lebih berharga daripada emas.
Belajarlah di waktu kecil dan amalkanlah di waktu besar.
Belajar di waktu kecil bagaikan mengukir di atas batu. Belajar di waktu dewasa bagai mengukir di atas air.
Kalau besar permintaannya, maka sedikitlah penolongnya.
Tidak ada baiknya suatu keenakan yang diiringi (oleh) penyesalan.
Mengatur pekerjaan itu menabung separuh waktu.
Kebersihan itu sebagian dari iman.
Perkataan itu dapat menembus apa yang tidak dapat ditembus oleh jarum.
Barangsiapa berhati-hati, niscaya mendapatkan apa yang ia cita-citakan.
Sebaik-baik hartamu adalah yang bermanfaat bagi dirimu.
Apabila engkau tidak malu, maka berbuatlah sekehendak hatimu.
Barangsiapa yang menganiaya, niscaya akan dianiaya.
Bukanlah kegantengan itu dengan pakaian yang menghias kita, sesungguhnya kegantengan itu ialah dengan ilmu dan kesopanan.
Janganlah engkau bersikap lemah sehingga kamu akan diperas, dan janganlah kamu bersikap keras sehingga kamu dipatahkan.
Barangsiapa menologmu dalam kejahatan, maka ia telah menzalimimu.
Perhatikanlah apa yang diucapkan, jangan memperhatikan siapa yang mengucapkan.
Harga seseorang itu sebesar kebaikan yang dilakukannya.
Orang yang pendengki itu tidak akan menjadi mulia.
Obatilah kemarahan itu dengan diam.
Bukan setiap yang berkilauan itu emas.
Gerak gerik seseorang itu menunjukkan rahasia hidupnya.
Sebaik-baik perkataan itu ialah yang sedikit tapi jelas dan efektif.
Berapa banyak saudara yang tidak dilahirkan oleh satu ibu.
Ketulusan teman itu, akan tampak pada waktu kesempitan.
Manusia adalah tempatnya kesalahan dan kelupaan.
Barangsiapa yang bersabar, beruntunglah ia.
Kesabaran itu menolong segala pekerjaan.
Berlemah lembut kepada orang yang lemah itu, adalah suatu perangai yang mulia.
Di dalam kehati-hatian ada keselamatan, dan di dalam ketergesa-gesaan terdapat penyesalan.
Sebaik-baik manusia itu, adalah yang lebih baik budi pekertinya dan lebih bermanfaat bagi orang lain.
Janganlah menunda pekerjaanmu hingga esok hari.
Barangsiapa mencari teman yang tidak tercela, maka ia akan tetap tidak mempunyai teman.
Apabila akal seseorang itu telah sempurna, maka sedikitlah bicaranya.
Katakanlah yang benar, walaupun itu pahit.
Bukanlah anak yatim yang telah meninggal orang tuanya, tetap yatim itu adalah yatim ilmu dan budi pekerti.
Tiap-tiap tempat itu ada kata-katanya yang tepat dan pada setiap kata itu ada tempatnya yang tepat.
Hancurlah seseorang yang tidak tahu nilai dirinya.
No comments:
Post a Comment